Top Ad unit 728 × 90

Sahabat Edukasi News

recent

Indonesia Menuju Negara Ekonomi Digital Terbesar Di Asia Tenggara

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Di jaman kemajuan pesat dalam dunia teknologi digital menyerupai kini ini, penggunaan produk teknologi digital telah menjangkau hampir di segala bidang kehidupan sampai di masyarakat.

Selain itu, adanya kemudahan penghubung jaringan secara global yakni internet yang dikala ini sudah familiar di jutaan penggunanya di Indonesia. Hal ini tentu menjadi peluang bagi Indonesia untuk memanfaatkan segala produk teknologi digital untuk meningkatkan penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan ekonominya pula sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Sehubungan dengan hal ini, menyerupai yang admin rilis dari Sekretariat Negara Republik Indonesia bahwasannya pemerintah Indonesia berambisi untuk menjadi negara terbesar di Asia Tenggara di bidang ekonomi digital.

Pemerintah menimbulkan sektor ini sebagai salah satu kontributor utama dalam perekonomian nasional pada tahun 2020 mendatang.

Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika telah meluncurkan agenda untuk membuat 1000 teknopreneur atau wirausaha yang berbasis teknologi, sampai tahun 2020. Untuk itulah Menkominfo Rudiantara secara khusus meminta pemberian kepada pendiri Google Sergey Brin. Keduanya melaksanakan pertemuan khusus di kantor kementerian di Jakarta.

Pertemuan ini yakni tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo dan Rudiantara ke markas Google di Silicon Valey, Amerika Serikat pada bulan Oktober 2015 lalu.

Selain agenda 1000 teknopreneur, Rudiantara juga menjelaskan perihal peta jalan (road map) perdagangan elektronik atau e-dagang yang dikala ini juga tengah berkembang sangat pesat di Indonesia. Menteri yang dekat disapa Chief RA itu menargetkan donasi e-dagang sanggup menyentuh angka 130 miliar dollar AS pada tahun 2020. Road map ini nantinya akan dijadikan rujukan buat kementerian dan forum terkait.

Menanggapi paparan dari Menteri Rudiantara, Sergey Brin menyampaikan pihaknya sangat mendukung semua agenda teknologi digital dari pemerintah Indonesia. Untuk itu ia akan menambah sasaran agenda pengembangan teknopreneur di Indonesia sehingga membantu terciptanya 1000 startup yang berkualitas dan kompetitif.

Khusus untuk teknopreneur Indonesia yang sudah berhasil dikala ini, termasuk aplikasi terkait transportasi tengah jadi buah bibir menyerupai Go-Jek, Brin sangat mengapresiasi hal tersebut dan malah mendorong mereka untuk membawa aplikasinya ke tingkat global.

Dalam kesempatan itu, Rudiantara juga meminta Google untuk membantu Indonesia, tidak hanya dari sisi aplikasi dan network, namun juga dari sisi device atau peralatan komunikasinya. Rudiantara ingin semoga masyarakat Indonesia sanggup membeli handset smartphone yang sangat murah, salah satunya dengan memanfaatkan platform android one buatan google. Google sendiri sangat antusias memperlihatkan pemberian kepada Indonesia semoga sanggup membuat smartphone murah, yang tentunya jadi awal bagi terciptanya generasi yang melek teknologi digital.

Selain soal ekonomi digital, keduanya juga membicarakan perkembangan soal Google Loon Project atau Balon Google. Kominfo membeberkan beberapa hal terkait aspek teknis yang diharapkan temasuk kebutuhan spektrum frekuensi untuk backhaul. Program ini jadi salah satu fokus Kominfo alasannya yakni dianggap sanggup memperlihatkan solusi saluran komunikasi atau internet kepada wilayah rural (kawasan perdesaan, red).

Senada dengan Rudiantara, Sergey Brin juga menyampaikan bahwa Balon Google akan sangat cocok buat Indonesia alasannya yakni kondisi geografisnya yang terdiri dari ribuan pulau. Loon, kata Brin, sanggup menjangkau luas area permukaan dengan diameter mencapai 80 km. Kominfo memastikan proyek Google Loon ini akan diujicobakan selama tahun 2016, berafiliasi dengan tiga operator terbesar Indonesia di pita frekuensi 900 MHz yaitu Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.

Kominfo sudah mengidentifikasi beberapa lokasi di daerah rural untuk disediakan solusi layanan 4G Broadband menggunakan solusi Google Loon ini. Nantinya daerah-daerah pedesaan terpencil, perbatasan, maupun wilayah pantai, pulau-pulau dan tempat laut, akan dijadikan sasaran khusus penyebaran Google Loon ini. Dengan Google Loon masyarakat di daerah tersebut sanggup mendapat konektivitas broadband 4G yang memadai dan terjangkau. Google Loon yakni solusi alasannya yakni bila menggunakan metode konvensional menggunakan tower terrestrial, hal tersebut sulit dilaksanakan alasannya yakni mustahil memasang tower di laut.

Handset 4G yang dipakai yakni handset yang sudah ada di pasaran. Google menegaskan akan mendukung penuh proyek Google Loon ini seraya memastikan bahwa mereka tidak akan pernah dan memang tidak ingin menjadi operator gres di Indonesia. Brin menyampaikan bahwa Google hanya sebagai penyedia teknologi tower dan BTS di angkasa tersebut.

Selain itu, dibahas juga soal Google Fiber Project. Rudiantara menyampaikan bahwa Indonesia akan serius menata Fixed Broadband pada tahun 2016. Kominfo telah mempelajari inisiatif Google Fiber di mana terjadi kerjasama yang sangat baik antara Pemerintah Pusat, Pemda di Amerika Serikat dan penyelenggara TIK termasuk Google.

Kerjasama itu dibangun atas dasar prinsip-prinsip open access, non discriminatory, partisipasi semua stakeholders, kemudahan "right of ways", serta manfaat layanan Fixed Broadband bagi masyarakat setempat.

Kominfo ingin mempelajari model kerjasama menyerupai Google Fiber tersebut untuk sanggup dijadikan salah satu acuan percepatan pembangunan Fixed Broadband di Indonesia.

Indonesia Menuju Negara Ekonomi Digital Terbesar Di Asia Tenggara Reviewed by Virgil on 10:13 pm Rating: 5

No comments:

All Rights Reserved by Sahabat Edukasi © 2014 - 2015
Powered By Blogger, Shared by Sahabat Edukasi

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.